MELALUI GEGASIN, DITARGETKAN TURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI
LABINOV – Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi. Didapatkannya kasus kematian ibu melahirkan di Puskesmas Pengaron pada tahun 2017 sejumlah 1 kasus dan kematian bayi tahun 2018 sejumlah 9 kasus dan salah satu faktor penyebab kematian AKI dan AKB tersebut adalah karena terlambat mengambil keputusan. Adapun pengambil keputusannya adalah mertua atau nenek/kakek bayi. Hal tersebut mendorong Puskesmas Pengaron untuk melakukan inovasi melalui Gerakan Keluarga Sayang Ibu dan Neonatus atau disingkat GEGASIN.
Inovasi yang diprakarsai oleh Rahmah Hayani, ini merupakan gerakan percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi/Neonatus yang dilaksanakan bersama-sama antara pemerintah dan masyarakat, untuk lebih meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kepedulian dalam upaya interaktif dan sinergis, dimana kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu wujud hak asasi perempuan dan anak, akan tetapi pada saat ini kesehatan ibu dan anak khususnya bayi baru lahir (neonatus), merupakan tugas bersama antara pemerintah, masyarakat, organisasi kemasyarakatan, organisasi pertemuan dan organisasi profesi.
Dalam keterangannya kepada LABINOV Banjar, Rahmah menjelaskan inovasi GEGASIN bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi dan meningkatkan pengetahuan.
“Selain itu juga merubah sikap dan peilaku ibu dan keluarga agar memahami tentang perawatan kehamilan, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir,” ujarnya.
Mulai diaplikasikan di tahun 2019, GEGASIN bermanfaat menambah pengetahuan, merubah sikap dan peilaku ibu dan keluarga agar memahami tentang perawatan kehamilan, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir.
“Kita berharap kedepannya inovasi ini dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran sikap dan perilaku ibu dan keluarga agar memahami tentang perawatan, tak hanya itu diharpka juga terjadi penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi, bahkan harapannya tidak ada lagi angka kematian di wilayah Puskesmas Pengaron,” pungkasnya. (ADB/Bappeda Litbang)