BeritaBidang Penelitian, Pengembangan dan Inovasi

INOVASI SATGAS DESA, UPAYA PEMBERDAYAAN SELURUH ELEMEN MASYARAKAT DI BIDANG KESEHATAN

LABINOV –  Secara Nasional angka kematian ibu melahirkan (AKI) di Indonesia saat ini telah berhasil diturunkan dari 390/100000 kelahiran hidup menjadi 359/100000 kelahiran hidup (data SDKI tahun 2012). Namun demikian jika dibandingkan dengan target milenium development goal’s (MDG’s) tahun 2015 sebesar 102/100000 kelahiran hidup sehingga Indonesia masih memerlukan upaya untuk mencapainya.

Kesehatan bayi sampai saat ini juga belum seperti yang diharapkan. Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) masih tinggi. Berdasarkan SDKI tahun 2012, AKB 32/1000 kelahiran hidup dan AKABA masih 40/1000 kelahiran hidup. Target MDG’s AKB menurun menjadi 23/1000 kelahiran hidup, AKABA menurun jadi 32/1000 kelahiran hidup. Berdasarkan data Kementrian Kesehatan RI tahun 2010, menyebutkan bahwa prevalensi kekurangan gizi mencapai 22,8%, hal ini menandakan perlu perhatian serius oleh semua pihak, begitu pula Kabupaten Banjar yang merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan dengan jumlah penduduk terpadat setelah Kota Banjarmasin.

Untuk itulah melalui Dinas Kesehatan, di tahun 2019 program inovasi Satgas Desa diciptakan yang diinovatori langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Ikhwansyah.

Satgas Desa merupakan pemberdayaan seluruh elemen masyarakat (tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tenaga kesehatan) untuk percepatan penurunan Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, dan perbaikan status gizi masyarakat. Tugas Satgas Desa adalah bekerjasama dengan tenaga kesehatan terutama bidan di desa untuk melaporkan setiap perkembangan kehamilan seorang ibu hingga melahirkan, mendampingi ibu agar selalu memberikan ASI eksklusif dan memantau pertumbuhan dan perkembangan anak balita, kemudian melaporkan seluruh kejadian atau gejala yang berkaitan dengan kesehatan ibu hamil, bayi, maupun anak balita sesuai dengan standart operasional prosedur/tupoksi yang ada. Dengan terbentuknya Satgas Desa antara pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat mencapai pelayanan yang lebih optimal untuk bersama menuju Nusantara sehat.

Ikhwan, sapaan akrab Kepala Dinas Kesehatan.  Kepada Labinov menjelaskan inovasi ini bertujuan untuk terbentuk serta terlasananya tugas satgas di desa bersama tenaga kesehatan untuk mewujudkan pelayanan masyarakat yang lebih optimal.

“Kita berharap Satgas Desa dapat memberikan peningkatan derajat kesehatan masyarakat, peningkatan kinerja SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar serta peningkatan kinerja desa di wilayah Kabupaten Banjar,” ujar Ikhwan.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banar ini, program inovasi tersebut sangat selaras dan sejalan dengan visi Kabupaten Banjar yaitu mewujudkan Kabupaten Banjar yang sejahtera dan barokah serta misi kedua yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berbasis pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan kesejahteraan sosial.

“Kedepannya kita targetkan akan terbit Peraturan Bupati tentang Satgas Desa, terdapatnya SOP atau Tupoksi bagi Satgas Desa dan terlaksanannya kegiatan Satgas Desa bersama Tenaga kesehatan untuk menciptakan Desa sehat,” ungkapnya lagi.

“Kami minta dukungan dari semua stakeholder baik internal maupun eksternal untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,”pungkasnya. (ADB/Bappeda Litbang)