BeritaBidang Penelitian, Pengembangan dan Inovasi

INOVASI PUSKESMAS MARTAPURA BARAT, LAKUKAN PENDAMPINGAN PENGOBATAN KONVENSIONAL MELALUI PENGOBATAN ALTERNATIF HERBAL

MARTAPURA – Sesuai dengan amanat UU 36 Tahun 2009 yang mana harus menyediakan 17 jenis pelayanan baik di rumah sakit maupun puskesmas sesuai proporsinya. Di dalam 17 jenis pelayanan itu terdapat pengobatan tradisional. Untuk itu mulai diintegrasikan secara bersama antara pelayanan konvensional dengan tradisional.

Sebagai salah satu balai pengobatan terdekat bagi masyarakat yang tinggal diwilayah pedesaan khususnya Kecamatan Martapura Barat, untuk mencapai hasil yang maksimal dalam proses pengobatan maka dilakukanlah inovasi yang bernama GEPENG TRASI KOMPLIT PAKAI NASI DI MABAR (Gerakan Pengobatan Tradisional sebagai terapi komplementer untuk mendukung pengobatan konvensional di Martapura Barat) tentang pengobatan tradisional sebagai pengobatan alternatif maupun pendamping guna mendukung pengobatan konvensional di UPT. Puskesmas Martapura Barat.

Sebagai pencipta inovasi Rahimah menjelaskan konsep inovasi ini melalui penggunaan   herbal   untuk   tujuan   kesehatan  dimana  sudah banyak  dilakukan  sejak  beribu tahun  yang  lampau,  jauh sebelum ditemukannya obat kimia sintetis.

“Masyarakat di wilayah UPT Puskesmas Martapura Barat sedikit banyaknya sudah tahu bagaimana swamedikasi dirumah dengan menggunakan obat herbal, jamu maupun ramuan turun temurun yang sudah biasa diminum apabila sedang dalam proses pengobatan, namun terkadang takaran yang digunakan kurang pas atau kontrol dosis yang terkadang bisa berlebihan sehingga memunculkan efek terapis yang tidak di inginkan, perlunya pengawasan dari tenaga professional terutama tenaga teknis kefarmasian serta dokter dalam pengobatan jangka panjang perlu dikaji kembali” ujar Rahimah.

Dalam mendukung masyarakat untuk membudidayakan tanaman herbal atau tanaman obat keluarga (TOGA) dirumah UPT Puskesmas Martapura Barat melakukan pembinaan kepada desa untuk membudidayakan tanaman dirumah masing-masing selain itu memanfaatkan Aplikasi medical plants dirancang untuk pengguna smartphone mengakses informasi tentang cara pembuatan obat tradisional dengan baik dan benar sesuai dengan literatur yang bersangkutan.

“Beberapa tujuan ingin kita capai dalam inovasi ini diantaranya tercapainya efek terapis yang lebih cepat dengan kombinasi obat tradisional dan konvensional, meningkatkan pengetahuan masyakat dalam swamedikasi menggunakan ramuan  Obat Tradisional, menggerakkan jiwa menanam TOGA di lingkungan masyarakat dan, menambah wawasan khasiat penggunaan obat tradisional bagi masyarakat” jelasnya lagi.

“Diharapkan tingkat kepuasan pelayanan di UPT Puskesmas Martapura Barat meningkat dan masyarakat lebih mengenal cara pengolahan obat tradisional yang benar dan akhirnya diharapkan kesembuhan atau pun efek terapi menjadi lebih cepat hasil dari kombinasi pengobatan tradisional maupun konvensional,” pungkasnya. (Bappedalitbang)