BeritaBidang Penelitian, Pengembangan dan Inovasi

TEKAN KENAKALAN REMAJA MANDAR SARI BERINOVASI DENGAN MATA MANIS ASSURUUR

MARTAPURA – Majelis taklim sebagai lembaga dan media dakwah Islam sangat terasa pada masyarakat berbagai lapisan, menyentuh langsung pada lingkungan masyarakat paling bawah. Sehingga dengan sendirinya cukup mempengaruhi terhadap sikap keagamaan masyarakat sekitar lingkungan majelis taklim. Gambaran ini memberikan suatu kesimpulan bahwa keberadaan majelis taklim diberbagai lingkungan masyarakat sangat mempengaruhi terhadap aktifitas keagamaan masyarakat baik pada pemahaman masyarakat terhadap ilmu agama Islam maupun sikap keagamaan masyarakat itu sendiri.

Majelis taklim adalah salah satu lembaga pendidikan non formal yang bertujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dan akhlak mulia bagi jamaahnya, serta mewujudkan rahmat bagi alam semesta, dan dalam prakteknya, majelis taklim merupakan tempat pengajaran atau pendidikan agama islam yang paling fleksibel dan tidak terikat oleh waktu.

Seperti halnya di Kelurahan Mandarsari, telah berdiri Majelis Ta’lim Assurur, yang dipimpin oleh Ustadz Muhammad Bijermi, dan seiring waktu Majelis Ta’lim Assurur berinovasi untuk lebih memikat jamaahnya dengan nama MATA MANIS ASSURUUR (Majelis Ta’lim Alam Terbuka Mandarsari Ingn sholawat Assuruur).

Nuri selaku Lurah Mandar Sari kepada Humas Tim Inovasi Daerah menjelaskan  ruang majelis ini mengambil konsep alam terbuka dan berada di ujung komplek. MATA MANIS ASSURUUR berinovasi setelah mendapatkan lahan wakaf dan dana pembangunan ruang Majelis, dengan arsitek alam terbuka, dikelola dan dibantu oleh anggota-anggota Karang Taruna Purna Praja.

Berinovasinya Majelis Ta’lim Assuruur, menjadi Majelis Ta’lim Alam Terbuka, menjadikan daya tarik dan keunikan tersendiri, di tengah masyarakat khususnya wilayah Kelurahan Mandarsari. Merangkul Karang Taruna Purna Praja sebagai bagian dari kepengurusan dan jamaah untuk aktif dan merasa nyaman disetiap kegiatan yang terprogram di MATA MANIS ASSURUUR. MATA MANIS ASSURUUR, sangat berdampak pada pembentukkan dan pembiasaan prilaku anak dan remaja ke arah yang lebih baik (Akhlakul Karimah), membaguskan segi ibadah yang sesuai dengan Alquran dan Hadits, juga kenyamanan dalam mengikuti kegiatan dan pembelajaran.

Sesuai dengan data yang ada pada profil kelurahan Mandarsari di tahun 2019 bahwa angka kenakalan remaja berjumlah 13 orang, dan pada tahun 2021 angka kenakalan remaja berjumlah 1 orang. Diantara tujuan Karang Taruna yang ber BMW (berinovasi mandiri dan wirausaha), dengan program yang ada pada Majelis Ta’lim ASSURUUR, adalah berinovasinya menjadi MATA MANIS ASSURUUR (Majelis Talim Alam Terbuka Mandarsari Ingin Sejahtera), MATA MANIS ASSURUUR, juga memanfaatkan lahan kosong dibelakang dan samping bangunan untuk tambak ikan. (Bappedalitbang)