TINGKATKAN INDEKS INOVASI DAERAH, BAPPEDALITBANG GELAR BIMTEK
BANJARBARU – Wakil Bupati Banjar Habib Idrus Al-Habsyi membuka secara resmi kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Inovasi Daerah dengan tema “Peningkatan Kualitas Inovasi Daerah dari Aspek Pemenuhan Data Dukung dan Penerapannya” yang digelar Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Banjar di Aurora Ballroom Hotel Aeris, Banjarbaru, Kamis (20/6/2024) pagi.
Dalam kesempatan tersebut wabup mengatakan, Pemerintah Kabupaten Banjar memiliki banyak potensi dan produk unggulan yang berpotensi melahirkan berbagai inovasi, baik dari tata kelola pemerintahan, pelayanan publik dan inovasi lainnya guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Pada kompetisi Innovation Government Award (IGA) yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tahun 2023, Pemkab Banjar memperoleh skor 57,64 dengan kategori Kabupaten Inovatif” ujarnya.
“Untuk ajang IGA, Pemkab Banjar masih perlu banyak belajar dan menggali informasi untuk mendukung keberlangsungan inovasi di daerah,” kata Habib Idrus.
Wabup juga berharap melalui bimtek ini para inovator dapat memahami pentingnya inovasi dan melengkapi data dukung inovasi guna meningkatkan indeks inovasi daerah tahun 2024.
Kepala Bappedalitbang Kabupaten Banjar Nashrullah Shadiq menjelaskan, peserta bimtek dari SKPD, UPTD Puskesmas dan para inovator.
Bimtek ini, lanjut dia, dalam rangka penyiapan data dukung untuk inovasi yang diupload di Kemendagri dengan bimbingan dari BSKDN sehingga diharapkan dapat meningkatkan skor Kabupaten Banjar menjadi sangat inovatif.
“Inovasi yang telah didaftarkan sebanyak 49 inovasi namun masih perlu memotivasi SKPD dan para inovator untuk melahirkan inovasi-inovasi baru” ungkap Nasrullah.
Narasumber dari Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri Aldo Harjunanto dalam materinya memaparkan tentang Optimalisasi Pelaporan Indeks Inovasi Daerah (IID) Tahun 2024 Kabupaten Banjar.
“Berdasarkan hasil rekapitulisasi laporan 2023 indeks inovasi daerah, Kabupaten Banjar masih minim dalam aspek variabel hasil kreatif, hal ini disebabkan rendahnya output inovasi daerah yang diterapkan pada tahun 2023. Ada kenaikan indeks yang cukup signifikan dari 52,53 naik menjadi 57,64 akan tetapi masih terdapat 4,26% Indikator yang tidak terisi/tidak sesuai” papar Aldo.
Sementara itu narasumber Badan Riset Inovasi Provinsi Kalimantan Selatan yang mengangkat tema “Kolaborasi Inovasi Akselerasi Transformasi Digital Pelayanan Publik” memberikan motivasi bagi peserta inovator dan SKPD untuk berinovasi dengan inovasi yang efektif dengan mengidentifikasi masalah, melibatkan masyarakat, memanfaatkan teknologi , dan melakukan uji coba dan evaluasi dengan skala kecil sebelum menerapkannya secara luas.
“Inovasi layanan publik sangat penting untuk meningkatkan pemberian layanan dan mengatasi Keresahan, masalah dan Tantangan di masyarakat dan Kepemimpinan yang suportif, kolaborasi, pengembangan kapasitas, dan pengukuran kinerja merupakan pendorong utama keberhasilan inovasi” pungkasnya.(ione/Bappedalitbang)