Analisis Data PembangunanBeritaBidang Penelitian, Pengembangan dan InovasiINDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN KABUPATEN BANJARPublikasiRPJMDRPJPDSAKIPSelayang PandangSurvei Kepuasan Masyarakat

IKS KABUPATEN BANJAR TUNJUKKAN HASIL POSITIF, NAMUN PERLU PERBAIKAN DI BEBERAPA DIMENSI

MARTAPURA – Kepala Bappedalitbang Kabupaten Banjar, Nashrullah Shadiq, berharap agar hasil ekspose akhir penelitian mengenai Indeks Kepatuhan Sosial (IKS) di Kabupaten Banjar yang dilaksanakan pada Senin pagi (16/12/2024) dapat menjadi acuan penting untuk meningkatkan kualitas sosial di daerah ini. Harapan tersebut disampaikan saat membuka dan memimpin kegiatan, didampingi Kepala Bidang Litbang dan Inovasi, Nuri Ansyari,  yang berlangsung di Aula Bauntung Bappedalitbang Banjar.

Menurut Nashrullah, IKS di Kabupaten Banjar perlu dikaji lebih dalam agar dapat memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai kondisi sosial masyarakat.

“Kajian ini melibatkan LPPM Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Muhammad Arsyad al Banjari (MAB), yang kami harapkan dapat memberikan rekomendasi yang bermanfaat bagi pembangunan sosial di Kabupaten Banjar,” ujarnya.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Hj. Mardiana dkk memaparkan bahwa penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan angka indeks untuk menggambarkan tingkat kesalehan sosial masyarakat secara objektif dan menyeluruh berdasarkan data numerik.

“Hasil analisis menunjukkan bahwa beberapa dimensi dalam Indeks Kepatuhan Sosial di Kabupaten Banjar memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan IKS Nasional, terutama pada dimensi Relasi Antar Manusia, Etika dan Budi Pekerti, serta Patuh pada Peraturan Pemerintah. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Banjar lebih mempraktikkan nilai-nilai persaudaraan, toleransi, dan saling menghormati dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Hj. Mardiana.

Namun, beberapa dimensi masih menunjukkan adanya gap negatif antara Kabupaten Banjar dan IKS Nasional, seperti pada dimensi Kepedulian Sosial dan Pelestarian Lingkungan. Tim peneliti memberikan saran kepada Pemerintah Kabupaten Banjar untuk meningkatkan program edukasi terkait solidaritas sosial serta memperkenalkan lebih banyak program pengelolaan sampah dan kampanye pengurangan plastik dengan melibatkan masyarakat secara aktif.

“Untuk meningkatkan Kepedulian Sosial, perlu ada program-program edukasi yang lebih intensif mengenai pentingnya solidaritas sosial. Sementara untuk meningkatkan Pelestarian Lingkungan, kami menyarankan agar pemerintah daerah memperkenalkan lebih banyak program yang berfokus pada pengelolaan sampah serta pengurangan plastik,” tambahnya.

Meskipun IKS Kabupaten Banjar menunjukkan hasil yang baik pada dimensi Patuh pada Peraturan Pemerintah, Hj. Mardiana menegaskan bahwa upaya untuk meningkatkan penegakan hukum serta memberikan insentif bagi masyarakat yang patuh terhadap peraturan tetap perlu dilakukan.

“Saran dan rekomendasi ini semoga dapat menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kabupaten Banjar untuk terus meningkatkan kualitas sosial masyarakat. Kami berharap agar hasil penelitian ini dapat segera diimplementasikan dalam kebijakan yang berdampak langsung kepada masyarakat,” tutup Nashrullah Shadiq.

Acara yang berlangsung di Aula Bauntung Bappedalitbang Banjar ini juga dihadiri oleh berbagai instansi terkait, antara lain Kantor Kementerian Agama, Sekretariat Daerah, Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup, Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, serta perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), dan kecamatan-kecamatan di Kabupaten Banjar.(Ione/Bappedalitbang)