BeritaBidang Penelitian, Pengembangan dan Inovasi

BSI ANGKAT INOVASI DIGITAL “SI PALUI” PERMUDAH LAYANAN PUSKESMAS DI KABUPATEN BANJAR

MARTAPURA – Program inovatif Bappedalitbang Kabupaten Banjar, Bappedalitbang Sapa Inovator (BSI), kembali digelar dengan semangat membangun budaya inovasi di lingkungan pemerintah daerah. Pada sesi kali ini, BSI mengangkat tema “Pengenalan Inovasi Digital” dan dilaksanakan secara virtual melalui Zoom pada Jumat pagi (23/5/2025).

Forum ini menghadirkan narasumber utama Risye Hendry, seorang inovator dari UPTD Puskesmas Martapura 1 yang sukses mengembangkan aplikasi Si PALUI—Sistem Pendaftaran Langsung Terintegrasi. Kegiatan ini dimoderatori oleh Kasubbid Inovasi dan Teknologi Bappedalitbang, Norsyahnita, serta diikuti oleh para inovator dari berbagai SKPD di Kabupaten Banjar.

Dalam presentasinya, Risye menjelaskan bahwa aplikasi Si PALUI dirancang untuk mempersingkat waktu antrean pasien di puskesmas, sehingga mereka bisa langsung menuju poli yang dituju tanpa harus menunggu lama. Pendaftaran dilakukan secara online, yang sangat membantu terutama saat kondisi antrean pasien sedang padat.

“Pembuatan aplikasi ini kami lakukan bersama pengembang lokal dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Nama Si PALUI kami pilih karena merepresentasikan ikon khas Kalimantan Selatan, sehingga terasa dekat dengan masyarakat. Ke depannya, kami menargetkan aplikasi ini bisa terintegrasi langsung dan universal dengan pihak-pihak lainnya dalam layanan kesehatan,” terang Risye.

Tak hanya sekadar paparan, dalam forum ini juga disimulasikan bagaimana proses pemrograman aplikasi Si PALUI serta pengembangan fitur-fitur terkini yang sedang dilakukan. Tujuannya adalah memberikan pemahaman bahwa inovasi digital sangat memungkinkan untuk diterapkan secara praktis dan mudah, bahkan di lingkungan pelayanan publik tingkat dasar seperti puskesmas.

Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi, Nuri Ansyari, menyampaikan bahwa program BSI ini dirancang untuk membangkitkan semangat berinovasi di kalangan ASN dan perangkat daerah.

“Kami ingin menumbuhkan semangat inovatif, bukan hanya dalam bentuk ide, tetapi juga dalam eksekusi nyata. Melalui kegiatan seperti ini, ASN dapat belajar pentingnya inovasi dalam berbagai bidang, termasuk dengan pelatihan dasar seperti pembuatan website sederhana bagi pemula,” ujar Nuri.

Sementara itu, Norsyahnita selaku moderator turut mengajak seluruh peserta untuk tidak ragu mengeksplorasi potensi inovasi teknologi dalam pelayanan publik.

“Inovasi tidak harus rumit. Yang penting adalah keberanian untuk memulai dan keinginan untuk memberi solusi. Forum ini adalah wadah belajar bersama, tempat berbagi ide, dan menyemai semangat kreatif di lingkungan birokrasi,” ujarnya penuh semangat.

Dengan keikutsertaan para inovator dari SKPD lain di Kabupaten Banjar, BSI edisi kali ini diharapkan dapat menjadi pemicu semangat kolaborasi antarinstansi dalam menghasilkan inovasi berbasis teknologi yang lebih luas dan berdampak nyata bagi masyarakat.(Ione/Brigade Bappedalitbang)