KABUPATEN BANJAR SUSUN RENCANA INDUK DAN PETA JALAN PEMAJUAN IPTEK DAERAH
MARTAPURA – Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menjadi kunci dalam mempercepat pembangunan daerah di era modern. Menyadari hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Bappedalitbang, khususnya Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Evaluasi (PPI), menggelar Ekspose Awal Penyusunan Dokumen Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah (RIPJ-PID) Tahun 2025, Selasa (20/8/2025).
Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Bappedalitbang Kabupaten Banjar, Hanafi, yang mewakili Kepala Bappedalitbang,didampingi Kabid PPI Nuri Ansyari. Dalam sambutannya, Hanafi menegaskan pentingnya peran aktif seluruh pihak dalam memberikan saran dan masukan demi menghasilkan dokumen strategis yang komprehensif.
“Saya berharap peran aktif semua pihak guna memberikan saran dan masukan agar dokumen yang disusun benar-benar dapat menjadi pedoman pembangunan berbasis IPTEK bagi Kabupaten Banjar,” ujarnya.
Hanafi juga menyampaikan apresiasi kepada para peserta, khususnya dari BRIDA Kalimantan Selatan, yang turut hadir memberikan kontribusi pemikiran dalam forum ini.
Penyusunan dokumen RIPJ-PID Kabupaten Banjar dilakukan melalui kerja sama antara Pemerintah Daerah dengan LPPM Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Muhammad Arsyad Al Banjari dengan ketua tim peneliti Hj Mardiana
Salah satu tim peneliti, Zakky Zamrudi, menjelaskan bahwa RIPJ-PID merupakan dokumen strategis yang disusun dengan pendekatan evidence based policy guna memperkuat fondasi riset dan inovasi daerah.
“Muatan RIPJ-PID akan meliputi gambaran umum kondisi riset dan inovasi di Kabupaten Banjar, analisis tantangan serta peluang, strategi penguatan ekosistem riset, hingga peta jalan pengembangan riset dan inovasi daerah,” terang Zakky
Lebih lanjut, Zakky memaparkan sistematika pelaporan yang akan dituangkan dalam tujuh bab, mulai dari pendahuluan, gambaran umum, analisis kebijakan, hingga strategi dan peta jalan riset dan inovasi.
Dalam sesi diskusi, perwakilan BRIDA Kalsel serta peserta lainnya memberikan berbagai masukan konstruktif. Diskusi menyoroti pentingnya penyelarasan dokumen RIPJ-PID dengan visi pembangunan daerah, yakni “Banjar Bumi Intan” (Banjar Berkelanjutan, Maju, Agamis, sebagai sentra perikanan, pariwisata, dan pertanian).
Usulan tema prioritas RIPJ-PID Kabupaten Banjar 2025–2029 pun diarahkan pada “Penguatan Fondasi Riset dan Inovasi Daerah dalam Memajukan Pertumbuhan Daerah”, dengan fokus pada peningkatan kualitas SDM, pengembangan produk unggulan daerah, serta penerapan teknologi tepat guna
Melalui dokumen RIPJ-PID ini, Pemerintah Kabupaten Banjar berharap lahir kebijakan riset dan inovasi yang terukur, terarah, dan berdampak nyata bagi masyarakat.
“Diharapkan dokumen yang dihasilkan dapat menjadi panduan strategis bagi penguatan daya saing daerah, peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta akselerasi pembangunan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi,” pungkas Hanafi.(Ione/Brigade Bappedalitbang)