BeritaBidang Infrastruktur dan KewilayahanBidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi

PERKUAT PONDASI PEMBANGUNAN, PEMKAB BANJAR BANGUN SDM DAN SIMPUL JARINGAN GEOSPASIAL

MARTAPURA – Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Bappedalitbang menggelar Pelatihan Pengelolaan Data Informasi Geospasial sebagai langkah strategis penguatan kapasitas SDM dan pembangunan Simpul Jaringan Daerah. Kegiatan yang berlangsung di Aula Bauntung ini dibuka oleh Bupati Banjar yang diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Mada Taruna, didampingi Kepala Bappedalitbang Nashrullah Shadiq, Selasa (11/11/2025).

Pelatihan ini mendapat dukungan langsung dari Badan Informasi Geospasial (BIG). Hadir sebagai narasumber utama, Direktur Kelembagaan dan Jaringan Informasi Geospasial BIG, Rachman Rifai, yang menekankan bahwa penyelenggaraan Informasi Geospasial merupakan fondasi utama pembangunan digital daerah. Dalam pemaparannya, ia menyoroti pentingnya Jaringan Informasi Geospasial Daerah (JIGD), Kebijakan Satu Peta, Satu Data Indonesia, penguatan SDM, hingga Indeks Simpul Jaringan sebagai tolok ukur kematangan tata kelola IG daerah.

Dalam sambutan Bupati Banjar yang disampaikan Mada Taruna disebutkan bahwa pengelolaan data berbasis spasial adalah kunci perencanaan pembangunan yang tepat guna. “Informasi geospasial menjadi fondasi penting dalam perencanaan pembangunan daerah yang tepat sasaran, efisien, dan berkelanjutan,” tegasnya.

Ia juga berharap, keterampilan para peserta semakin terasah terutama dalam proses pengumpulan, pengolahan, hingga pemanfaatan data untuk pengambilan kebijakan strategis di perangkat daerah.

Kepala Bappedalitbang Nashrullah Shadiq mengungkapkan kesiapan infrastruktur dan SDM Kabupaten Banjar. Saat ini telah ditetapkan 29 operator geospasial dan 16 penanggung jawab dari 16 SKPD yang aktif mengelola data melalui Geoportal daerah. Selain itu, telah tersusun 101 metadata geospasial yang telah terverifikasi sesuai standar KUGI (Katalog Unsur Geospasial Indonesia) sebuah capaian yang menjadi penanda kemajuan penyelenggaraan simpul jaringan di tingkat kabupaten.

Sementara itu, Direktur BIG, Rachman Rifai, dalam paparannya juga menyoroti tantangan nasional di bidang geospasial, antara lain ketersediaan SDM IG yang masih rendah, belum optimalnya Jaringan Informasi Geospasial Nasional (JIGN), hingga belum meratanya data spasial antar daerah. Ia menegaskan pentingnya penguatan SDM Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan (JF Surta), serta pemenuhan standar tata kelola sesuai kerangka UN-IGIF dan Indeks Kinerja Simpul Jaringan IG, yang mencakup lima domain utama: kebijakan, kelembagaan, teknologi, standar, dan SDM.

Lebih jauh disampaikan bahwa konektivitas geoportal daerah memiliki peran vital dalam mendukung integrasi data nasional. Setiap data spasial yang diunggah melalui geoportal daerah akan otomatis terbaca pada Portal Satu Data Nasional dan terintegrasi dengan JIGN, sesuai amanat Perpres 39/2019 tentang Satu Data Indonesia serta Perpres 27/2014 tentang Jaringan IG Nasional.

Dalam sesi teknis, para peserta dari berbagai SKPD  termasuk BPBD, DPUPRPP, DPRKPLH, DKISP, DKP, Dishub, Dinkes hingga Disdukcapil  dibimbing langsung secara daring oleh Wendra dan Dhaniswara Whiradharma dari BIG. Mereka melakukan praktik pemrosesan data spasial dan non spatital, mulai dari quality control, metadata, hingga kompilasi data sesuai standar interoperabilitas yang berlaku.

Dengan terselenggaranya pelatihan ini, Kabupaten Banjar optimis mampu memperkuat simpul jaringan geospasial yang terstruktur, terstandar, dan terintegrasi dengan sistem nasional, sekaligus menyiapkan SDM kompeten yang siap menjadi tulang punggung pembangunan berbasis data dan pengambilan kebijakan yang presisi. Langkah ini sekaligus menegaskan komitmen Banjar dalam mendukung transformasi digital daerah dan pencapaian Indonesia Emas 2045.(Ione/Brigade Bappedalitbang)