BeritaBidang Penelitian, Pengembangan dan Inovasi

EKSPOSE KAJIAN AKHIR INDEKS KESALEHAN SOSIAL 2025, POTRET KEHIDUPAN RELIGIUS DAN SOLIDARITAS MASYARAKAT BANJAR

MARTAPURA – Upaya meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat terus menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Banjar. Komitmen tersebut kembali ditegaskan melalui pelaksanaan Ekspose Kajian Akhir Indeks Kesalehan Sosial (IKS) Kabupaten Banjar Tahun 2025 yang digelar Bappedalitbang Kabupaten Banjar pada Kamis siang (26/11/2025) di Aula Bauntung, Martapura. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Bappedalitbang, Nashrullah Shadiq, didampingi Kabid Penelitian Pengembangan dan Inovasi, Nuri Ansyari.

Dalam sambutannya, Nashrullah menyampaikan bahwa penyusunan indeks kesalehan sosial menjadi instrumen strategis untuk mengukur penerapan nilai-nilai keagamaan, kepedulian sosial, solidaritas, serta harmonisasi kehidupan bermasyarakat. Hasil kajian ini diharapkan menjadi landasan penting dalam perumusan kebijakan pembangunan daerah yang tidak hanya berorientasi pada fisik, tetapi juga kualitas karakter dan sosial masyarakat.

“Indeks kesalehan sosial bukan hanya angka, tetapi gambaran karakter masyarakat Banjar. Ini akan membantu kita merancang kebijakan yang tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan manusianya,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, tim peneliti dari LPPM Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Muhammad Arsyad Al Banjari yang diwakili oleh Zacky memaparkan sejumlah temuan utama. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa Indeks Kesalehan Sosial Kabupaten Banjar tahun 2025 berada pada angka 75,49, yang termasuk kategori tinggi. Namun demikian, angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2024 yang mencapai 80,18.

Meski IKS menurun, kajian juga menunjukkan perkembangan positif pada aspek anteseden yang memengaruhi kesalehan sosial, seperti habituasi, kesalehan ritual, pengetahuan, serta terpaan program pemerintah. Tahun 2025, indeks anteseden tercatat sebesar 76,78, meningkat dari tahun sebelumnya yang berada pada angka 73,46. Hal ini menunjukkan bahwa penguatan program keagamaan dan pembinaan masyarakat mulai berdampak pada perilaku sosial masyarakat.

Secara wilayah, beberapa kecamatan menunjukkan capaian indeks yang sangat baik, di antaranya Martapura Barat, Martapura Timur, Karang Intan, dan Simpang Empat dengan nilai yang berada pada kategori reliable bahkan excellent. Namun beberapa kecamatan masih memerlukan perhatian lebih karena hasil pengukuran berada pada status unreliable, seperti Sambung Makmur, Tatah Makmur, dan Telaga Bauntung, yang dipengaruhi oleh rendahnya jumlah responden.

Selain pemaparan hasil kajian, kegiatan ini juga diisi dengan sesi diskusi bersama perangkat daerah, akademisi, dan pemangku kepentingan terkait. Masukan yang diberikan diharapkan dapat memperkaya penyempurnaan indikator serta memastikan implementasi kebijakan yang lebih tepat sasaran.

Melalui ekspose ini, Pemerintah Kabupaten Banjar berharap indeks kesalehan sosial dapat menjadi tolok ukur berkelanjutan dalam mendorong terciptanya masyarakat yang religius, peduli, dan harmonis sesuai dengan visi daerah. Langkah ini sekaligus memperkuat komitmen pembangunan daerah yang tidak hanya maju secara infrastruktur, tetapi juga unggul dalam nilai-nilai sosial dan keagamaan.

Dengan demikian, kajian ini menjadi pijakan penting dalam mewujudkan masyarakat Kabupaten Banjar yang berkarakter kuat, memiliki kepedulian sosial tinggi, serta terus menjaga nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.(Ione/Brigade Bappedalitbang)