MASTERPLAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BANJAR AKAN DISESUAIKAN DENGAN BUDAYA ISLAMI
Martapura – Kabid Sosbud & SDM H Syahruddin Selasa (24/07) membuka kegiatan Focus Group Discution atau FGD Masterplan Kebudayaan Kabupaten Banjar 2018-2022 di aula Bauntung Bappelitbang Banjar yang dihadiri anggota tim, staf Bappelitbang dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur.
Syahruddin dalam sambutan sekaligus paparannya menyampaikan beberapa point tentang masterplan kebudayaan Kabupaten Banjar yaitu menyusun masterplan Serambi Mekkah, masterpaln revitalisasi kawasan Darussalam dan kawasan Sekumpul. Kegiatan masterplan revitalisasi kawasan Ponpes Darussalam tersebut ditujukan untuk memperindah dan memberikan kenyamanan kepada ulama, guru-guru pengajar serta para santri dengan pembuatan taman dan sarana parkir di daerah Ponpes Darussalam, sedangkan untuk Kawasan Sekumpul untuk memberikan kenyamanan bagi para penziarah dengan tertatanya taman, rindangnya tanaman serta drainase yang baik yang saat ini masih menjadi permasalahan di daerah Sekumpul apabila musim hujan.
Sementara itu Drs. Ing Eka Harianta dari Balai Pelestari Cagar Budaya Kalimantan Timur yang sengaja dilibatkan dalam penyusunan masterplan juga memaparkan mengenai adanya masterplan kebudayaan daerah maka menurutnya yang perlu diperhatikan adalah ruang lingkupnya dimana ruang lingkup tersebut adalah pemahaman. “disitulah nantinya akan bermain dengan wilayah peraturan Perundang-undangan antara Undang-Undang kemajuan kebudayaan yang berkaitan dengan peraturan kebudayaan” ungkapnya.
Tak hanya itu Harianta juga menjelaskan beberapa hal lainnya secara detail yang terkait dengan kebudayaan baik pemahaman, alur dokumen yang akan dibuat, dll.
Berdasarkan hasil rapat ini diharapkan dapat berjalan sesuai rencana yang telah diprogramkan bersama untuk kebudayaan Kabupaten Banjar, kemudian dilakukan pengkajian dari sisi kebudayaannya. Selain itu diharapkan kedepannya untuk kemajuan kebudayaan di Kabupaten Banjar agar dibuatkan kalender kebudayaannya.
“Oleh karena Kabupaten Banjar identik dengan budaya islaminya yang sangat kental maka masterplan ini disesuaikan” tutup Syahruddin.(ADB /Sosbud&SDM)