ANGKA ODF DESA MASIH RENDAH, BAPPEDALITBANG KOORDINASI LINTAS SEKTOR
MARTAPURA – Sehubungan dengan tingkat desa Open Defecation Free (ODF) Kabupaten Banjar yang masih rendah, Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Banjar Jumat (20/11/2020) pagi, melaksanakan kegiatan rapat koordinasi lintas sektor melibatkan SKPD-SKPD terkait yang dibuka oleh Kabid Sosbud dan SDM Anna Rosida Santi, bertempat di aula Bauntung Martapura.
Dalam kesempatan tersebut Anna, menyampaikan bahwa saat ini angka desa ODF Kabupaten Banjar berada diangka 26%, angka tersebut dirasa sangat rendah sehingga perlu dilakukan koordinasi dari lintas sektor untuk mempercepat desa ODF bersama stakeholder terkait.
Anna menyebut kan ada beberapa macam kegiatan yang dilakukan dalam mempercepat odf di suatu desa yaitu dengan Membangun jamban mandiri, dibangunkan jamban secara swadaya atau menumpang jamban tetangga
“Untuk percepatan desa ODF kita harus saling bersinergi terkait program kegiatan masing SKPD, dan ODF sendiri bukan mengitung jumlah sarana buang air besar, tapi menghitung perilaku masyarakat apakah masyarakat tersebut tidak buang air besar sembarangan lagi.” Jelas Anna.
Selain itu Anna, juga mengharapkan agar tenaga ahli desa diharapkan bisa segera berkoordinasi dengan pihak perangkat desa untuk melakukan advokasi mengingat penganggaran didesa juga telah berjalan yang menyebabkan desa belum dapat membangun jamban untuk warganya. Kegiatan ini akan menjadi Prioritas bagi desa karena termasuk pencegahan stunting
Dari hasil diskusi rapat sebagai langkah percepatan desa ODF, Dinas PUPR akan menyediakan septic tank pada tahun 2021 dan desa dapat menyediakan bangunan penunjang lainnya dengan syarat by name by address (BNBA) yang jelas, sebelumnya BNBA akan diserahkan ke bappeda kemudian dilanjutkan ke desa.
Dengan diserahkannya BNBA ke desa maka diharapkan desa membuat komitmen menjadikan desa ODF dengan menyertakan tanda tangan kepala desa dan perangkat desa terkait. (ADB/Bappedalitbang)