BAPPEDALITBANG BANJAR JADI RUJUKAN, TERIMA KUNJUNGAN KERJA BAPPERIDA PALANGKARAYA
MARTAPURA – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Banjar kembali menjadi tujuan studi tiru bagi pemerintah daerah lain. Kali ini, kunjungan kerja dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Palangkaraya, Selasa (11/11/2025) siang. Rombongan diterima langsung di ruang Sekretaris Bappedalitbang Banjar oleh Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan dan Inovasi, Nuri Ansyari, didampingi Kepala Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam, Dedi Nurmadi, serta Kasubbid Inovasi dan Teknologi, Norsyahnita, beserta jajaran staf.
Dalam sambutannya, Nuri menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Bapperida Palangkaraya yang menjadikan Kabupaten Banjar sebagai lokus berbagi pengalaman dalam penguatan riset dan inovasi daerah.

Rombongan Bapperida Palangkaraya sendiri dikoordinatori oleh Kepala Bidang Riset Daerah Kurniawan, bersama tim yang terdiri dari Peneliti Fungsional serta Jabatan Fungsional Umum. Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan sharing knowledge dan studi tiru terkait tata kelola riset, inovasi daerah, hingga pengembangan produk unggulan.
Nuri menjelaskan bahwa pelaksanaan riset daerah di Bappedalitbang Banjar dilakukan melalui kolaborasi multipihak, melibatkan akademisi lokal dan tenaga ahli profesional sebagai mitra strategis. Adapun penentuan tema penelitian bersumber dari usulan SKPD yang selanjutnya diseleksi dan disesuaikan berdasarkan prioritas pembangunan daerah.
“Insya Allah tahun depan kita akan menggelar desk usulan tema penelitian secara lebih terstruktur, sehingga arah kebijakan riset bisa lebih tajam dan berdampak langsung terhadap kebutuhan daerah,” ungkap Nuri.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa penguatan inovasi daerah di Kabupaten Banjar juga terus didorong melalui pendampingan intensif bersama Lembaga Administrasi Negara (LAN) dengan pendekatan 5D + 1 (Drum Up, Diagnose, Design, Deliver, Display, dan Documentation). Pendekatan tersebut dilakukan untuk memastikan inovasi daerah tidak hanya lahir sebagai gagasan, tetapi juga mampu diterapkan dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
Sementara itu, Kabid Ekonomi dan SDA, Dedi Nurmadi, menambahkan bahwa arah produk unggulan Kabupaten Banjar kini mengalami transformasi signifikan.
“Kalau dulu kita dikenal dengan sektor tambang batubara, sekarang Banjar lebih bertumpu pada penguatan pertanian, perikanan, perdagangan, dan pariwisata khususnya wisata religi yang terus berkembang,” ujarnya. Pergeseran tersebut menjadi salah satu fokus inovasi daerah untuk memperkuat perekonomian yang lebih berkelanjutan dan inklusif.
Menutup pertemuan, Kurniawan menyampaikan ketertarikannya untuk menjalin kolaborasi lanjutan dalam bidang replikasi inovasi antara kedua daerah. Ia berharap dapat menggali lebih dalam praktik inovasi yang telah berjalan di Kabupaten Banjar. “Pertemuan ini menjadi titik awal sinergi strategis antar daerah dalam memperkuat budaya riset dan inovasi, sekaligus membangun jejaring kolaborasi pembangunan berbasis pengetahuan,” pungkasnya.(Ione/Brigade Bappedalitbang)

