BAPPEDALITBANG KABUPATEN BANJAR IKUTI WEBINAR BRIN, DORONG PERAN STRATEGIS RISET DAN INOVASI DALAM PEMBANGUNAN DAERAH
MARTAPURA – Bappedalitbang Kabupaten Banjar yang diwakili oleh Kasubbid Penelitian dan Pengembangan, Gusti Rizky Maya Sari, mengikuti kegiatan webinar bertema “Peran Strategis Riset dan Inovasi dalam Perencanaan Pembangunan Daerah” yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Rabu pagi (30/4), langsung dari ruang kerja Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi (PPI).
Webinar ini menjadi bagian penting dalam proses penyusunan Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah (RIPJ PID), yang akan menjadi dasar teknokratik dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Kegiatan ini juga menjadi ajang pembinaan teknis bagi BRIDA dan BAPPERIDA seluruh Indonesia.
Narasumber utama, Direktur Kebijakan Riset dan Inovasi Daerah BRIN, Moch. Nurhasim, menegaskan bahwa riset dan inovasi memiliki peran strategis dalam memperkuat pendekatan teknokratis dan politis dalam perencanaan pembangunan daerah. “Riset bukan hanya sekadar aktivitas ilmiah, tetapi juga harus menjadi dasar dalam menentukan arah kebijakan dan solusi atas tantangan pembangunan,” ujarnya.
Dalam pemaparannya, Nurhasim menyampaikan bahwa ekosistem riset dan inovasi yang ideal harus melibatkan kolaborasi multiaktor: pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat sipil. “Ekosistem ini harus mampu menjembatani proses eksplorasi pengetahuan hingga ke tahap implementasi dan difusi teknologi yang tepat guna,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BRIDA Provinsi Bali, I Wayan Wiasthana, sebagai narasumber kedua, memaparkan materi bertajuk “Optimalisasi Peran BRIDA dalam Mendorong Terciptanya Kebijakan Pembangunan Daerah yang Berbasis Bukti untuk Memperkuat RPJMD”. Ia menekankan pentingnya menjadikan hasil riset sebagai fondasi dalam penyusunan kebijakan publik. “Tanpa dasar riset yang kuat, pembangunan rentan terhadap bias dan ketidaktepatan sasaran,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan pengalaman Provinsi Bali dalam mengintegrasikan RIPJ PID ke dalam dokumen RPJMD melalui pendekatan tematik lintas sektor. Bali, kata dia, telah mengembangkan Peta Jalan Transformasi Ekonomi Kerthi Bali yang menekankan pada tujuh sektor unggulan termasuk pertanian organik, ekonomi kreatif, dan energi bersih.
Webinar berlangsung interaktif dengan partisipasi aktif peserta dari berbagai daerah yang mengikuti secara daring. Para peserta berdiskusi dan saling berbagi pengalaman tentang bagaimana mendorong inovasi lokal agar berdampak langsung pada masyarakat dan kebijakan daerah.
Menanggapi kegiatan ini, Gusti Rizky Maya Sari menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan webinar. “Webinar ini sangat membuka wawasan dan memperkuat komitmen kami di daerah untuk lebih serius mengarusutamakan riset dan inovasi dalam proses perencanaan pembangunan. Ini juga menjadi bekal penting bagi penyusunan RIPJ PID yang berkualitas di Kabupaten Banjar,” tuturnya.
Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Bappedalitbang menyatakan kesiapannya untuk bersinergi dan berinovasi dalam menyusun RIPJ PID sebagai fondasi teknokratik menuju pembangunan daerah yang berbasis bukti, berkelanjutan, dan berdaya saing.(Ione/Brigade Bappedalitbang)