BeritaBidang Penelitian, Pengembangan dan Inovasi

INOVASI DI KABUPATEN BANJAR PERLU DUKUNGAN KUAT PEMERINTAH DAERAH

MARTAPURA –Rombongan Bappelitbang Banjar khususnya Bidang Penelitian Pengembangan Data dan Informasi (PPDI) disambut hangat Pemerintah Kabupaten Banyumas melalui Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesehatan Rakyat Kabupaten Banyumas Ir. H. Didi Rudwianto SH M.Si  Kamis (5/5), saat melakukan kunjungan kerja dalam rangka rekomendasi LAN untuk studi pembelajaran terkait inovasi daerah sebelum rencana launching yang akan segera di gelar di Kabupaten Banjar.

Terkait studi belajar tersebut, diwakili Plt Sekretaris M Syuhadak, rombongan yang terdiri dari Plt sekretaris, Kabid, dua Kasubbid PPDI serta staf Bappelitbang., Syuhadak, menyampaikan maksud dan tujuan serta alasan kenapa datang ke Banyumas untuk belajar inovasi karena Kabupaten Banyumas saat ini telah sukses membangun laboratorium inovasi daerah. Untuk saat ini saja kegiatan laboratorium  inovasinya sudah memasuki masa monitoring dan evaluasi terhadap hasil inovasi-inovasi yang telah dijalankan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Untuk menjawab maksud dan tujuan tersebut Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesehatan Rakyat Kabupaten Banyumas Didi Rudwianto,  menjelaskan secara rinci bahwa inovasi di Kabupaten Banyumas dimulai melalui MoU pada 16 Maret 2017 dan masih berjalan hingga tahun 2018 dan sekarang sudah memasuki tahap monitoring dan evaluasi.

Sambil menggunakan pakaian khas daerahnya, lelaki yang akrab disapa Pak Didi tersebut juga menjelaskan Inovasi antara SKPD di Banyumas ada saling keterkaitan khususnya dalam rangka pelayanan kepada masyarakat baik dari masa kandungan sampai meninggal.

“Kunci keberhasilan Banyumas dalam inovasi adalah komitmen terhadap inovasinya yang  sangat menyeluruh,  mulai dari tingkat Bupati, Wakil Bupati, Sekda dan seluruh kepala SKPD-nya, “Salah satu komitmen kepala daerah kami  yaitu memberikan  penilaian terhadap promosi jabatan kepada kepala SKPD yang kreatif dan inovatif untuk mendpatkan promosi jabatan” ujarnya.

“Bentuk punishment kepala daerah di Kabupaten Banyumas  terhadap SKPD yang tidak kreatif dan inovatif yaitu pengurangan anggaran pada kegiatan yang tidak mengandung inovasi” tegasnya Didi.

Senada dengan Didi, Kabag Organisasi Pemkab Banyumas Titik Pujiastuti, yang ikut mendampingi juga  turut menambahkan dan memperjelas  dimana pada tahap diagnose ada 146 ide inovasi, selanjutnya pada tahap desain, deliver dan display mengerucut menjadi 92 inovasi direncanakan pada bulan agustus mulai dilakukan proses monitoring dan evaluasi untuk masing-masing ide inovasi.

 “Tahun ini Bagian Organisasi Setda Kabupaten Banyumas yang didapuk menangani inovasi, rencananya akan melakukan inovasi lanjutan untuk pendidikan dan kesehatan (sekolah, UPT pendidkan dan Puskesmas)” pungkasnya.

Dari kegiatan tersebut maka untuk pelaksanaan laboratorium inovasi di Kabupaten Banjar perlu  komitmen dan dukungan yang  kuat dari pemerintah daerah mulai dari Bupati, Wakil Bupati, Sekda dan seluruh kepala SKPD. Selain itu diperlukan  keterkaitan inovasi antar SKPD dalam pelayanan kepada masyarakat serta perlunya humas atau PR (Public Relation) sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah daerah kepada masyarakat umum agar inovasi mudah dimengerti.(ADB/PPDI)