KELURAHAN MANDARSARI BERINOVASI MELALUI KELOLA PERSAMPAHAN BERNILAI EKONOMIS
KERTAK HANYAR – Sampah merupakan suatu benda yang tidak ternilai atau tidak berharga yang ada di sekitar lingkungan masyarakat. Di Indonesia kita dapat melihat sampah di mana-mana khususnya di daerah perkotaan dan sekarang menjadi masalah besar lingkungan Indonesia.
Sampah di Indonesia merupakan masalah yang sangat serius dan sudah barang tentu menjadi masalah sosial, ekonomi dan budaya. Dan hampir di semua tempat di Indonesia mengalami kendala dalam mengolah sampah.
Sama halnya seperti permasalahan sampah yang ada di Kecamatan Kertak Hanyar berupa banyaknya timbulan sampah sementara TPS Resmi belum ada. Kelurahan Mandarsari saja memiliki potensi sampah 1,280 kg perhari dan berpotensi lebih meningkat dengan adanya sampah hasil dari kegiatan lain, seperti rumah makan, hotel, pertokoan dan lain lain.
Oleh karena itu Kelurahan Mandarsari berinovasi melalui Program Si-Manies Bank Daur’s Purna Praja yaitu sebuah program dengan cara pemilahan sampah untuk disetorkan ke Bank sampah sebagai tabungan sampah, yang nantinya dapat ditukarkan dengan kebutuhan pokok di Waserda Manis (Warung Serba ada Mandarsari Ingin Sejahtera) dimana selain menyediakan kebutuhan pokok juga memasarkan hasil produk rumah tangga dari masyarakat. Selain itu sebagian keuntungan dari Si-Manies Bank Daur’s Purna Praja juga dapat digunakan untuk DP3 (Dompet Peduli Purna Praja) Mandarsari berupa santunan untuk anak yatim piatu yang masih sekolah serta bantuan berupa barang kepada Lansia.
Menurut Lurah Mandarsari Nuri Ansyari, Si-Manies Bank Daur’s Purna Praja yang diterapkan sejak 6 Januari 2022 tersebut juga membentuk Karang Taruna ber BMW yang terdiri dari 2 kegiatan berupa RPM yang bergerak membersihkan aliran sungai, serta pembentukan PPCR (Perkumpulan Pemuda Cinta Rasul) dengan nama Majelis Mata Manis Assurrur. Program ini berdampak sangat signifikan terutama pada masyarakat kelompok rumah tangga, lembaga, instansi Pemerintah maupun swasta, pelaku usaha serta anak yatim piatu yang masih bersekolah.
“Cakupan kelompok rumah tangga yang sudah menjadi nasabah Si-Manies Bank Daur’s Purna Praja dan yang sudah merasakan manfaat bank sampah sebanyak 245, 2 BUMN/BUMD, 4 instansi pemerintah (Kec.Kertak Hanyar, Kel.Kertak Hanyar 1, Kel. Manarap lama, Desa Kertak Hanyar 2) , 2 BUMN/BUMD (Bank Mandiri dan Bank Kalsel). Sedangkan anak yatim piatu yang merasakan manfaatnya berupa santunan setiap bulan yang bejumlah 37 anak baik yang berdomisili di Kelurahan Mandarsari maupun di luar Kelurahan Mandarsari. Selain itu inovasi lainnya berupa daur ulang sampah dengan membuat kerajinan sofa mini, tempat sesaji gelas dan congklak yang menghasilkan nilai ekonomi,” jelas Nuri
Kreatifitas membuat kerajinan tersebut dilakukan oleh para pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna selain mendapatkan nilai ekonomis juga timbul kesadaran untuk kebersihan lingkungan dengan bersama sama membersihkan sungai yang tergabung dalam Relawan Pemuda Manis (RPM). Seiring berjalannya waktu kreatifitas pemuda bertambah dengan kegiatan kesenian kuntau yang sering diundang dalam acara formal maupun non formal.
“Sebagian dari hasil tabungan sampah digunakan untuk DP3 Mandarsari yang sasarannya anak yatim piatu yang masih bersekolah dan lansia. Selain itu inovasi juga dikembangkan berupa Kelompok Asam Manis, dan Gerimis Jum’at berasal dari dana swadaya. Dampak lain yang dirasakan adalah lingkungan yang bersih, berkurangnya jumlah tumpukan sampah di TPS, serta meningkatkan perekonomian warga” pungkasnya. (Bappedalitbang)