KURANGI PEROKOK PASIF DIKALANGAN PELAJAR, UPT PUSKESMAS GAMBUT LAKUKAN INI
LABINOV – Merokok merupakan salah satu kebiasaan buruk masyarakat, yang jumlah konsumennya terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2009, konsumsi rokok di dalam masyarakat dewasa ini sudah sangat memprihatinkan. Sifat adiksi rokok membuat banyak orang sulit lepas dari jeratannya. Meski miskin, pekerjaan tidak menentu, dan sadar ancaman penyakitnya, mereka tetap merokok. Tingkat konsumsi rokok dikalangan masyarakat Indonesia cendrung meningkat,karna Indonesia berada diurutan ke 3 dari 10 besar negara pengkonsumsi rokok tertinggi di dunia setelah China dan India.
Hasil survey yang dilakukan Kementrian Kesehatan RI pada tahun 2013 di Indonesia mengukapkan bahwa prevalensi perokok umur 15 tahun cendrung meningkat,36,3 persen dibanding tahun 2010. Global Youth Tubacco Survey (GYTS) menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara dengan angka perokok remaja tertinggi tahun 2014, sebagian besar laki-laki ,pertama merokok pada usia 12-13 tahun dan untuk perempuan awal merokok usia 14-15 tahun. Data Kementrian Kesehatan menunjukan peningkatan prevalensi perokok dari 27% pada tahun 1995,meningkat menjadi 36,3% pada tahun 2014. Artinya, jika 20 tahun yang lalu dari setiap 3 orang Indonesia 1 orang diantaranya adalah perokok. Menurut data siswa di SMAN 1 GAMBUT terdapat perokok pasif sebesar 25%I(78orang) dan aktif sebesar 75%(234 orang).0
Menyadari hal tersebut UPT Puskesmas Gambut melakukan inovasi yaitu Duta Anti Rokok di lingkungan SMAN 1 GAMBUT agar siswa-siswi dapat mengetahui bahaya dari rokok sehingga terjadinya pengurangan perokok aktif maupun pasif disekolah serta dapat terciptanya kawasan tanpa asap rokok di SMAN 1 Gambut.
Menurut inovator Damayanti Setiawan, inovasi tersebut mempunyai tujuan untuk melindungi kesehatan masyarakat secara umum dari dampak buruk merokok baik secara langsung maupun tidak langsung dan sebagai upaya pencegahan untuk perokok pemula serta untuk mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih di lingkungan sekolah SMAN 1 GAMBUT dan memberikan pengetahuan kepada siswa / siswi tentang bahaya merokok.
Dijelaskannya lagi bahwa dengan inovasi ini nantinya akan dapat terbentuknya Duta Anti Rokok yang bertugas untuk mensosialisasikan bahaya merokok pada siswa – siswi di SMAN 1 Gambut, terjadinya pengurangan perokok pasif, terjadinya perubahan perilaku perokok aktif, serta dapat menciptakan kualitas udara yang bersih di lingungan sekolah khususnya SMAN 1 GAMBUT.
“Kita percaya inovasi ini akan menambah pengetahuan siswa – siswi tentang bahaya merokok, mengendalikan perilaku meroko, mencegah perokok pemula, menegakan etika merokok, memberikan hak kepada orang yang tidak merokok untuk tidak terkena dampak racun rokok yang sangat banyak terkandung dalam asap rokok dan mencegah meningkatnya penyakit yang disebabkan oleh perokok aktif maupun perokok pasif di SMAN 1 GAMBUT,” pungkas Damayanti. (ADB/Bappeda Litbang)