PEDULI GIZI BALITA DAN CEGAH STUNTING, DELIMAS HADIR DI PUSKESMAS PENGARON
LABINOV – Masalah kekurangan gizi secara global sampai saat ini masih mendapatkan perhatian utama terutama di sebagian negara berkembang. Masalah gizi tersebut meliputi underweight, stunting, wasting, dan defisiensi mikronutrien.
Masalah kekurangan gizi merupakan salah satu target pembangunan seperti yang tertuang dalam dokumen Sustainable Development Goals (SDGs) pada tujuan kedua yaitu menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan pertanian berkelanjutan. Kesepakatan internasional pada target 2.2 SDGs adalah menghilangkan segala bentuk kekurangan gizi pada tahun 2030, termasuk pada tahun 2025 mencapai target yang disepakati secara internasional untuk anak pendek dan kurus di bawah usia 5 (lima) tahun dan memenuhi kebutuhan gizi remaja perempuan, ibu hamil dan menyusui, serta manula.
Dalam rangka mengurangi dan menangani masalah kekurangan gizi, khususnya stunting, pemerintah telah menyusun berbagai kebijakan dan regulasi yang diharapkan dapat berkontribusi dalam percepatan penanganan stunting. Salah satu pilar penting dalam pelaksanaan program percepatan penanganan stunting adalah tersedianya data prevalensi stunting pada balita hingga level kabupaten/kota secara kontinyu sehingga evaluasi program dapat dilakukan di tingkat nasional hingga daerah.
Berdasarkan hal tersebut, Puskesmas Pengaron berinisiatif untuk membuat sebuah inovasi berbasis IT yang diharapkan bisa menjadi pegangan untuk kader, bidan maupun ahli gizi untuk mengetahui status gizi utamanya stunting dan underweight dengan lebih cepat dan memberikan penyuluhan tentang masalah gizi tersebut yang diberi nama “ Si Delimas “ yaitu Aplikasi Kader Peduli Balita BGM dan Stunting.
Diinovatori oleh Akhmad Ulul Azmi, Delimas bertujuan guna mendapatkan data sasaran balita 0-59 bulan, menurunkan angka Stunting dan BGM pada balita, mengetahui secara cepat dan tepat balita stunting dan BGM untuk selanjutnya ditindak lanjuti, mengetahui pertumbuhan balita dan membantu upaya penanggulangan stunting pemerintah Kab, banjar yang dilaksanakan melalui Program MANIS BAPANTING (Manis, Mandiri, Agamis Bersama Pantau dan Peduli Stunting).
Perlu diketahui MANIS BAPANTING merupakan salah satu program pemerintah daerah Kabupaten Banjar dalam rangka pencegahan stunting di Kabupaten Banjar.
“Untuk manfaatnya, Delimas dapat membantu kader posyandu dalam memberikan penyuluhan tentang stunting dan BGM pada balita, memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya ibu balita tentang arti stunting dan BGM serta penanganannya, memudahkan nakes terutama bidan dan kader posyandu dalam menentukan status gizi dan lain-lain,” jelas Akhmad kepada LABINOV.
“hasil dari aplikasi yang kita gunakan ini, untuk saat ini kita sudah mendapatkan data sasaran balita 0-59 bulan dan kader posyandu sangat terbantu dalam memberikan penyuluhan atau edukasi tentang stunting dan BGM. Kita berharap angka Stunting dan BGM pada balita dapat menurun di wilayah Puskesmas Pengaron,” tutupnya.
Selain secara aplikasi, petugas juga memberikan penyuluhan untuk memberi pengetahuan kepada masyarakat khususnya ibu balita tentang arti stunting dan BGM serta penanganannya. (ADB/Bappeda Litbang)