UNTUK MENDAPATKAN GAMBARAN KONDISI FASILITAS SANITASI DAN PERILAKU TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN, BAPPEDA LITBANG LAKUKAN INI
MARTAPURA – Mewakili Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan (Bappeda litbang) Kabupaten Banjar, Kepala Bidang Fisik dan Prasarana M Syuhadak Senin (10/02/2020) pagi, membuka sekaligus memimpin kegiatan rapat Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) yang dilaksanakan di aula Bauntung, Martapura.
Dalam sambutannya Syuhadak menjelaskan bahwa Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) atau studi Penilaian Risiko Kesehatan karena Lingkungan merupakan salah satu dari beberapa studi primer yang harus dilakukan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten/Kota untuk menyusun Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) berdasarkan pendekatan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP).
“Adapun tujuan studi EHRA yaitu mendapatkan gambaran kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku yang beresiko terhadap Kesehatan Lingkungan, memberikan advokasi kepada pemangku kepentingan dan masyarakat akan pentingnya layanan sanitasi, menyediakan informasi dasar yang valid dalam Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan” kata Syuhadak.
Setelah membuka rapat acara dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab dengan melibatkan 5 (lima) instansi terkait diantaranya Bappeda Litbang, Dinas Kesehatan. Dinas PUPR, Dinas Perumahan dan Permukiman serta Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banjar
Adapun nantinya hasil Studi EHRA nantinya akan memberikan data ilmiah dan faktual tentang ketersediaan layanan sanitasi di tingkat rumah tangga dalam skala kabupaten/kota. Komponen sanitasi yang menjadi obyek studi meliputi limbah cair domestik, limbah padat/persampahan dan drainase lingkungan, serta Perilaku Higiene dan Sanitasi termasuk praktek Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).(ADB/Bappeda Litbang)