“YUK BERINOVASI, DISPLIN DAN SUKSES!”, BAPPEDALITBANG BANJAR GAUNGKAN SEMANGAT BARU LEWAT BSI
MARTAPURA – Di tahun 2025 dengan semangat baru, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Banjar kembali menggulirkan inovasi melalui program bertajuk “Bappedalitbang Sapa Inovator” (BSI). Program ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat budaya inovasi di lingkungan pemerintahan dan masyarakat Kabupaten Banjar melalui diskusi virtual yang inspiratif.
Kegiatan perdana BSI melalui Webinar dengan mengambil tajuk “Inovasi Berkelanjutan, Yuk Berinovasi, Disiplin, dan Sukses!” yang digelar pada Jumat, 25 April 2025, secara daring melalui Zoom Meeting. Acara ini dipandu oleh Kasubbid Inovasi Daerah, Norsyahnita, kali ini menghadirkan narasumber utama Kabid Penelitian, Pengembangan dan Inovasi (PPI), Nuri Ansyari.
Turut hadir para inovator dari berbagai unsur, mulai dari SKPD, Kecamatan, UPTD Puskesmas, hingga Kelurahan, yang bergabung dari ruang kerja masing-masing.
Dalam paparannya, Nuri Ansyari menegaskan pentingnya inovasi sebagai salah satu pilar kemajuan daerah. Ia menguraikan landasan hukum pelaksanaan inovasi, mulai dari Peraturan Bersama Menristek dan Mendagri No.3 dan No.36 Tahun 2012, UU No.23 Tahun 2014, PP No.38 Tahun 2017, hingga Peraturan Bupati Banjar No.16 Tahun 2024.
“Inovasi daerah adalah segala bentuk pembaruan dalam penyelenggaraan pemerintahan yang ditetapkan melalui regulasi dari kepala daerah. Inovasi bukan hanya untuk teknologi tinggi, tapi bisa berupa tata kelola, pelayanan publik, hingga pemberdayaan masyarakat,” terang Nuri.
Ia juga menjelaskan bahwa siapa pun dapat menjadi inovator, termasuk kepala daerah, anggota DPRD, perangkat daerah, ASN, hingga masyarakat umum. Bentuk inovasi bisa berupa inovasi digital seperti e-kinerja atau e-monitoring, maupun non-digital yang didukung SOP dan manual operasional.
Lebih lanjut, Nuri Ansyari memaparkan tahapan inovasi daerah yang dimulai dari laboratorium inovasi 5D+1D, hingga tahap monitoring, evaluasi, dan regulasi penetapan. Ia juga mendorong para peserta untuk tidak ragu mendaftarkan inovasinya dalam berbagai ajang seperti Innovation Government Award (IGA), Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP), Kalsel Innovation Award (KIA), hingga Kompetisi Intan Banjar (KIB).
Antusiasme peserta dalam rapat seminar begitu tinggi. Mereka aktif berdiskusi dan mengajukan pertanyaan, menciptakan ruang berbagi pengalaman yang hangat dan penuh semangat.
Program BSI direncanakan akan digelar secara rutin setiap bulan dengan menghadirkan narasumber dan tema yang berbeda-beda, sehingga wawasan dan motivasi para inovator terus diperbarui.
Dengan hadirnya BSI, Bappedalitbang berharap mampu mendorong ekosistem inovasi yang lebih dinamis, partisipatif, dan berdampak nyata bagi pelayanan publik dan pembangunan daerah di Kabupaten Banjar.(Ione/Brigade Bappedalitbang)