PROGRAM YESS LANJUTKAN SINERGI PPIU DAN SKPD DI KABUPATEN BANJAR
BANJARMASIN – Mewakili Pjs Bupati Banjar, Akhmad Fydayeen, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Kencanawati, secara resmi membuka kegiatan District Multi Stakeholder Forum (DMSF) ke-II di Kabupaten Banjar. Forum ini diselenggarakan oleh Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan dalam Program YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Services). Kegiatan berlangsung pada Kamis (24/10/2024) di Hotel Rattan In, Kota Banjarmasin.
acara ini turut dihadiri oleh Kepala Bappedalitbang Banjar, Nashrullah Shadiq, perwakilan PPIU Provinsi Kalimantan Selatan; para Kepala SKPD lingkup Kabupaten Banjar; para pemimpin lembaga, asosiasi, perguruan tinggi, perbankan, badan usaha, serta organisasi masyarakat.
Pada pembukaan forum, Manajer Program YESS PPIU Kalimantan Selatan, Angga Tri Aditia Permana, mewakili Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, menyampaikan capaian yang telah diraih Program YESS di Kabupaten Tanah Laut dan rencana tindak lanjutnya. Ia menekankan pentingnya sinergi antara SKPD, organisasi kepemudaan, perbankan, dan perguruan tinggi dalam memastikan keberlanjutan program ini.
“Kolaborasi ini sangat baik dan harus dilanjutkan, terutama dalam proses alih data dari PPIU ke SKPD terkait, sehingga nantinya dapat menentukan exit strategy yang tepat agar keberlanjutan Program YESS tetap terjaga di masa depan,” ujar Angga. Ia juga mengajak seluruh pihak untuk mendukung perkembangan petani muda di Kabupaten Banjar agar mereka semakin berkembang dan berdaya saing di sektor pertanian.
Dalam sambutan tertulis Pjs Bupati Banjar yang dibacakan oleh Kencanawati, disampaikan harapan agar DMSF ini dapat mendukung terwujudnya regenerasi petani di Kabupaten Banjar, meningkatkan kompetensi sumber daya manusia perdesaan, serta memperbanyak wirausaha muda di bidang pertanian.
“Pertanian diharapkan dapat menjadi lapangan kerja yang menarik, prospektif, dan menguntungkan, sehingga berdampak pada penurunan angka pengangguran serta mengurangi tingkat kemiskinan. Selain itu, untuk menciptakan wirausaha milenial yang tangguh dan berkualitas,” ungkap Kencanawati.
Forum DMSF ke-II ini juga menjadi ajang evaluasi terkait hasil DMSF ke-I, pembahasan regulasi, serta pembentukan Perda terkait kewirausahaan sektor pertanian bagi pemuda oleh pemerintah daerah. Beberapa kegiatan penting dalam forum ini meliputi kontribusi antar SKPD, pertukaran database antar ahli data, peningkatan kompetensi pengelola BDSP (BPP/P4S) untuk mendampingi dan memberdayakan petani milenial, alih fungsi dan peningkatan kompetensi mobilizer serta fasilitator pemuda, dan pengembangan klaster komoditas serta koperasi.
Program YESS ini dilaksanakan di empat provinsi di Indonesia, yaitu Kalimantan Selatan (meliputi Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Hulu Sungai Selatan), Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Jawa Timur, mencakup total 19 kabupaten. (Ione/Bappedalitbang)